Surat Dinas Pendidikan yang memiliki
sifat penting, bernomor 895.3/D.1/8495/2018, perihal pengiriman peserta, dan
ditandatangani oleh atas nama Bapak Teuku
Miftahudddin, S.Pd., M.Pd ini ditujukan kepada Kepala SMA/SMK/SLB agar
mengirimkan minimal 2 orang guru untuk mengikuti Kegiatan Sosialisasi Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) dan Workshop Literasi Produktif/Satu Guru Satu Buku
(Sagusaku). Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) di
23 kabupaten/kota dengan menghadirkan Pelatih Nasional.
Surat legalitas bagi IGI untuk
melaksanakan kegiatan pelatihan ini diedarkan dari Banda Aceh tertanggal 4
September 2018 dan sesuai dengan program “Aceh Carong” yang menjadi fokus kerja
Dinas Pendidikan Aceh . Isi surat juga mengharapkan keterlibatan pengawas
sekolah. Pada tahun 2018 ini, Dinas Pendidikan Aceh ingin menuntaskan GLS di sekolah-sekolah
menengah di seluruh Aceh.
Selanjutnya dijelaskan dalam surat
itu bahwa kepala-kepala sekolah dapat menggunakan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) masing-masing sekolah sesuai dengan juknis yang berlaku atau
sumber lain yang mengikat untuk membantu memenuhi kebutuhan guru untuk
mengikuti kegiatan Sagusaku tersebut.
Dengan terbitnya surat dukungan, kegiatan
pelatihan menulis buku di 23 kabupaten/kota di Aceh dari Dinas Pendidikan Aceh
maka organisasi profesi Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Bener Meriah (IGI BM)
dengan dibantu oleh IGI wilayah Aceh dan Tim Literasi Aceh bergerak untuk
mewujudkan kegiatan workshop Satu guru satu buku (Sagusaku) hadir di Negeri di
atas awan ini. IGI wilayah Aceh dan Tim Literasi Aceh malah memberi tajuk kegiatan
ini dengan nama Roadshow “Spektakuler”
Sagusaku dengan tema “Upgrading Kompetensi Guru dalam mewujudkan Bener Meriah
yang Berbudaya Literat. Merasa mendapat rekomendasi langsung dari Kepala Dinas
Pendidikan Aceh maka IGI BM mensosialisasikan perintah Kepala Dinas itu melalui
berbagai upaya.
Usaha yang dilakukan oleh IGI BM yaitu
mensosialisasikan kegiatan mulia ini sesuai dengan isi surat kepada ketua MKKS
SMA/SMK atau kepada kepala-kepala SMA/SMK baik melalui pertemuan langsung, WA
grup, telepon, Facebook dan lain sebagainya. Kegiatan sebelum hari H lainnya diantaranya
adalah menentukan tempat kegiatan, membuat spanduk, membentuk panitia
pelaksana, membuat proposal, mencari donatur kegiatan, membuat dan mengirimkan
surat khususnya kepada Bapak Bupati Kabupaten Bener Meriah, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kepala Kemenag Kabupaten Bener Meriah dan kerja sibuk yang
sangat menyita waktu lainnya.
Berdasarkan isi surat Dinas
Pendidikan, tentu saja kegiatan kali ini, IGI BM tidak memperdulikan masalah
jumlah peserta seperti kegiatan pelatihan IGI BM sebelumnya yang biasanya
jumlah pesertanya minim. Surat itu menjelaskan bahwa tiap SMA/SMK/SLB di BM
agar mengirimkan minimal 2 orang guru sebagai peserta. Ada 28 SMA/SMK/SLB di
Kabupaten Bener Meriah yang dibawah naungan Dinas Pendidikan Aceh. Jika Kepala
SMA/SMK/SLB mengirimkan 2 guru saja maka jumlah peserta akan berjumlah 56 orang. Konon lagi jika ada kepala sekolah yang mengirimkan peserta lebih dari 2
orang, maka tentunya jumlah partisipannya akan bertambah lagi. Jika hanya 56 peserta saja ini sudah merupakan record jumlah peserta terbanyak selama IGI BM menyelenggarakan
Kegiatatan.
Sebelum acara kegiatan Sagusaku
berlangsung, jumlah anggota IGIERS BM adalah 207 orang dan merupakan jumlah
nomor empat terbesar dari segi jumlah anggotanya di wilayah Aceh setelah IGI Kabupaten
Aceh Timur, IGI Kabupaten Aceh Utara, dan IGI Pidie. Mengingat IGIERS BM tidak
hanya guru – guru SMA/SMK dan sebahagian besar guru-guru SMA/SMK bahkan SLB
bukan anggota IGI BM maka panitia kegiatan juga memberi kesempatan kepada
anggotanya yang berasal dari guru-guru SD/MI, SMP/MTs dan MA untuk bergabung
mensukseskan pelatihan menulis buku ini hingga terbit ber-ISBN menjadi peserta
yang tentunya dengan biaya investasi Rp. 100.000,- per peserta. Pengaruh ikut
berpartisipasinya IGIERS BM tentunya
diharapkan dapat meningkatkan kuantitas peserta pelatihan.
IGI BM melayangkan surat kepada Bapak
Plt. Bupati Kabupaten Bener Meriah agar dapat membuka kegiatan ini. IGI BM juga
mengirimkan surat kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kemenag Kabupaten Bener
meriah yang isinya untuk dapat mendukung kegiatan ini sekaligus meminta izin
merekomendasikan pelatihan ini kepada Kepala-kepala SMP/MTs, SD/MI serta TK agar
kepala-kepala sekolah/madrasah yang dimaksud supaya mengirimkan guru-gurunya.
Hari Rabu, 26 September 2018,
bertempat di SMA Negeri 1 Bukit tepatnya di Jantung Ibukota Kabupaten Bener
Meriah, Redelong, IGI BM menyaksikan sendiri kata “ Spektakuler” yang berarti
wah, sangat dahsyat yang digaungkan oleh IGI wilayahdan Tim Literasi Aceh tidak
berlaku di daerah Bener Meriah. Plt. Bupati Bener Meriah yang berhalangan hadir
untuk membuka yang dipandu Pelatih Nasional Supri Hadi, S.Pd asal Kalimantan Timur itu memberikan disposisi kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Bener Meriah untuk mewakilinya membuka acara, Bapak Drs. Rayendra, Kadisdik BM sangat mengapresiasi
kegitan ini. Yang
mengejutkan adalah peserta dari guru madrasah walaupun tidak terlalu signifikan
tetapi ada kecenderungan meningkat. Kepala Kemenag Bener Meriah, Bapak Saidi, S.Ag.,MA ternyata
merekomendasikan kegiatan Sagusaku kepada beberapa kepala madrasah. Jumlah
peserta workshop Sagusaku dari guru-guru MI dan Mts ada 8 orang. Sedangkan keterwakilan guru SD dan SMP pada kegiatan ini hanya 2 orang guru saja.
IGI wilayah Aceh dan Tim Literasi
Aceh mungkin berpendapat bahwa kegiatan Roadshow ini spektakuler karena
diselenggarakan di 23 kabupaten/kota se Aceh dalam waktu 2 minggu serta
menghadirkan Pelatih Nasional yang mumpuni serta sudah melahirkan banyak buku.
Tapi kata spektakuler menjadi kata yang naif bagi IGI BM. Di mata IGI BM, kata
yang berarti sangat dahsyat itu hanya hayalan, bualan, absurd, sangat
berlebihan dan suatu keniscayaan. “Wah” itu tidak dapat dijangkau oleh IGI BM.
IGI BM tidak merasakan sensasinya. IGI BM hanya dapat terpelongo dan berdecak
kagum atas IGI daerah lainnya yang merasakan kejutan kata super itu.
Tidak ada spektakuler tanpa melibatkan jumlah peserta yang
luar biasa banyak. Tetapi peserta Workshop Sagusaku BM tidak lebih dari 35
orang. Surat perintah super sakti Kepala Dinas Pendidikan Aceh tidak mempan di
Bener Meriah. Berikut ini data peserta Sagusaku BM :
No. Nama Sekolah Jumlah Peserta
1 SMA N 1 Bandar 0
2 SMA N 2 Bandar 6
3 SMA N 1 Mesidah 0
4 SMA N 1 Permata 1
5 SMAS TERP. Darussadah 0
6 SMA TERP. Bustanul Ulum 0
7 SMA N 1 Bukit 5
8 SMA N 2 Bukit 0
9 SMA N 3 Bukit 2
10 SMA N Unggul Binaan 0
11 SMA N 1 Timang Gajah 0
12 SMA N 2 Timang Gajah 0
13 SMA N 3 Timang Gajah 5
14 SMA N 1 Pintu Rime Gayo 0
15 SMA N 2 Pintu Rime Gayo 0
16 SMAS TERP. Aswaja 1
17 SMAS TERP. Bustanul Ulum 1 0
18 SMAS TERP. Bustanul Ulum 2 0
19 SMAS TERP. Haqqul Mubin 0
20 SMAS TERP. Seumayon Nusantara 1
21 SMK N 1 Bener Meriah 0
22 SMK N 2 Bener Meriah 0
23 SMK N 3 Bener Meriah 0
24 SMK N 4 Bener Meriah 0
25 SMK N 5 Bener Meriah 2
26 SMK Hidayatul Insani Abadi 1
27 SLB Pondok Gajah 0
28 SLB Pante Raya 0
28 Pengawas Sekolah 0
Keterwakilan guru SMA/SMK/SLB 24
Dari data diatas tampak bahwa hanya
beberapa kepala sekolah SMA/SMK/SLB mengirimkan hingga peserta. Bahkan ada Kepsek SMA merestui 5, 6 gurunya menjadi peserta pelatihan. Banyak kepala sekolah tidak mengirimkan peserta sama
sekali.
SPEKTAKULER…… APANYA
SPEKTAKULER? SPEKTAKULER DARI HONGKONG!!!
Komentar
Posting Komentar